Makalah
Oleh
Ingka Rizkyani Akolo
Sri Susanti Datau
Maya Supra Lateka
Kelas B
Jurusan
Pendidikan Matematika
Fakultas MIPA
Universitas Negeri Gorontalo
2011
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “
Proyeksi
Jumlah Penduduk Kota Gorontalo Tahun 2011-2015 dengan Menggunakan pertumbuhan
Eksponensial (Solusi PD Variabel Terpisah)” ini disusun untuk untuk mengetahui laju
pertumbuhan penduduk setiap tahunnya
dengan memanfaatkan data penduduk dari Badan Pusat Statistika Kota
Gorontalo dari tahun 2004-2009 serta meramalkan jumlah penduduk 5 tahun
mendatang (2011-2015) dengan menggunakan solusi persamaan diferensial variabel
terpisah.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak sedikit
menemui kesulitan dan hambatan baik secara material maupun secara fisik namun
berkat bantuan dan masukan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan yang disebabkan karena
pengalaman dan pengetahuan penulis yang masih sangat terbatas. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan pada penulisan selanjutnya.
Gorontalo, 13
Januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................... 7
1.4 Manfaat .................................................................................................. 7...........
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Demografi dan Laju
Pertumbuhan Penduduk .......................... 8
2.2 Definisi Persamaan
Diferensial................................................................ 9
2.3 Teori Kependudukan............................................................................. 10
2.4 Faktor yang mempengaruhi
laju pertumbuhan penduduk...................... 11
BAB III GAMBARAN KOTA GORONTALO
3.1 Aspek Geografis..................................................................................... 12
3.2 Aspek Kesehatan.................................................................................... 12
3.3 Kecamatan ............................................................................................. 13
3.4 Kelurahan............................................................................................... 13
3.5 Ekonomi ................................................................................................ 15
BAB IV ANALISIS DATA
4.1 Model Peramalan ................................................................................... 16
4.2 Keadaan Penduduk Kota Gorontalo
..................................................... 16
4.3 Persentase Perubahan Penduduk Kota Gorontalo ................................ 17
4.4 Peramalan Jumlah
Penduduk ................................................................ 20
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 31
5.2 Saran ...................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu bidang studi
yang mempunyai peranan penting dalam bidang ilmu pengetahuan adalah Matematika. Disiplin ilmu ini sering
digunakan dalam semua disiplin ilmu yang ada. Baik dalam bidang ekonomi,
sosial, agama bahkan paling banyak digunakan dalam bidang teknologi dan sains.
Sehingga tidak heran jika salah satu tokoh matematikawan yang menyebut dirinya
sebagai pangeran para matematikawan Carl
Friederich Gauss mengatakan bahwa ”mathematics
is queen of the science” matematika merupakan ratunya ilmu pengetahuan.
Salah satu peran matematika
dalam bidang ekonomi berkaitan dengan persamaan diferensial. Persamaan
diferensial merupakan cabang dari matematika yang berperan penting dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satunya berhubungan dengan penduduk dan proyeksi jumlah
penduduk di masa mendatang.
Berbicara tentang penduduk,
tentu tak lepas dari yang namanya populasi manusia.Populasi manusia adalah
ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap
orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup.
Kalau populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara
lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Tetapi kenyataannya adalah
populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk
memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan
terlampaui dan berimbas pada kualitas hidup manusia yang rendah.
Dengan tingginya laju
pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan pun meningkat padahal lahan
yang ada sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, maka hutan pun
mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan pertanian yang ujungnya juga
makanan untuk manusia. Konversi hutan menjadi tanah pertanian bisa menyebabkan
erosi. Selain itu bahan kimia yang dipakai sebagai pupuk juga menurunkan
tingkat kesuburan tanah. Dengan adanya pembabatan hutan dan erosi, maka
kemampuan tanah untuk menyerap air pun berkurang sehingga menambah resiko dan
tingkat bahaya banjir. Tak dapat dipungkiri bahwa harapan hidup layak telah
menjadi impian dari semua penduduk di dunia ini. Termasuk halnya dengan
penduduk yang ada di sebuah kota kecil yang merupakan ibu kota dari propinsi Gorontalo,
yakni kota Gorontalo.
Kependudukan erat kaitannya
dengan demografi. Demografi adalah merupakan ilmu yang dapat memberikan
gambaran mengenai jumlah penduduk dalam suatu wilayah tertentu. Dengan
mengetahui jumlah penduduk di suatu wilayah, maka dapat dipersiapkan segala
bentuk kebijakan untuk menangani kepadatan penduduk yang semakin meningkat.
Di era globalisasi seperti
sekarang ini, masalah kependudukan merupakan permasalahan yang sudah tidak
asing lagi bagi kita mahasiswa dan juga masyarakat pada umumnya. Mulai dari masalah kemiskinan,
pengangguran, tempat tinggal, kebutuhan sandang pangan, dan masih banyak lagi
permasalahan yang berkaitan dengan kependudukan. Permasalahan ini ditimbulkan
oleh meningkatnya pertumbuhan penduduk setiap tahunnya dan kurangnya antisipasi
dari pemerintah dalam mengatasi lonjakan penduduk ini. Oleh karena itu, penulis
berasumsi bahwa peramalan jumlah penduduk di masa mendatang dapat memberikan
kontribusi bagi pemerintah, khususnya dalam mempersiapkan kebijakan-kebijakan
yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat menanggulangi
efek yang ditimbulkan oleh pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi setiap
tahunnya. Peramalan jumlah penduduk di masa mendatang dapat menggunakan
pertumbuhan eksponensial. Pertumbuhan eksponensial merupakan solusi dari
persamaan diferensial orde satu.
Bertolak
dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
penduduk yang diformulasikan dengan judul ”Proyeksi
Jumlah Penduduk Kota Gorontalo 5 tahun ke depan (2011-2015) dengan menggunakan pertumbuhan eksponensial
(Solusi Persamaan Diferensial Orde Satu)”.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
tulisan ini yang menjadi permasalahan adalah “Bagaimanakah laju pertumbuhan penduduk di Kota Gorontalo dan proyeksinya untuk 5 tahun mendatang (2011-2015) dengan
memanfaatkan solusi PD Variabel terpisah?”
1.3
Tujuan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk setiap
tahunnya dengan memanfaatkan data
penduduk dari Badan Pusat Statistika Kota Gorontalo dari tahun 2004-2009 serta
meramalkan jumlah penduduk 5 tahun mendatang (2011-2015) dengan menggunakan
solusi persamaan diferensial orde satu.
1.4
Manfaat
Penulisan makalah ini
dapat memberikan manfaat, yakni:
a. Bagi Mahasiswa
·
Menambah
pengetahuan tentang kependudukan khususnya di daerah kota Gorontalo
·
Memperluas
cakrawala berpikir mahasiswa tentang aplikasi dari persamaan Diferensial dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Bagi Masyarakat
·
Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang
keadaan di masa mendatang
·
Dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk
membuka peluang kerja baru dalam menangani masalah yang dapat ditimbulkan
karena adanya kepadatan penduduk.
c. Bagi Pemerintah
·
Sebagai
masukan bagi pemerintah agar mempersiapkan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, meskipun terjadi peningkatan jumlah penduduk.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi Demografi, Proyeksi dan Laju
Pertumbuhan Penduduk
2.1.1
Definisi Demografi
Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ Demos ”adalah
rakyat atau penduduk dan “ Grafein “ menulis. Jadi Demografi adalah
tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah
ini pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul “ Elements
The Statistique Humaine on Demographic Compares “ pada tahun 1885.
Philip M.
Hauser dan Duddley Duncan ( 1959 ) menngusulkan defenisi demografi sebagai
berikut: Demography is the study of the size, territorial distribution and
composition of population, changes there in and the components of a such
changes which maybe identified as natality, territorial movement ( migration ),
and social mobility ( changes of states ). Terjemahannya sebagai berikut:
Demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul
karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial ( migrasi ) dan
mobilisasi sosial ( perubahan status ).
Jadi,
Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu
wilayah. Struktur penduduk meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi
penduduk. Struktur ini slalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan
karena proses demografi, yaitu: kelahiran
( fertilitas ), kematian ( mortalitas ), dan migrasi penduduk.
2.1.2
Definisi Proyeksi Penduduk dan Laju Pertumbuhan
Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah
geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau orang yang
berdomisili kurang dari 6 bulan dengan menetap. Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu
dibandingkan dengan waktu sebelumnya.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang menunjukkan angka
fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Perkiraan penduduk
tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa saja perkiraan beberapa puluh tahun
yang akan datang. Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data
penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa
mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan
merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi juga perhitungan
ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponon inilah yang
menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk yang akan datang.
Untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan
perpindahan dimasa yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan
dimasa lampau hingga kini, factor-faktor yang mempengaruhi masa komponen, dan
hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lain serta target yang akan
dicapai di masa yng akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periodic perlu
direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat
kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk ( migrasi ) yang melandasi
proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataan.
Indicator
tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksikan jumlah
penduduk di suatu wilayah dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah
penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk tersebut.
2.2 Definisi Persamaan Diferensial Orde 1
Persamaan diferensial adalah
persamaan yang memuat derivative-derivatif, sekurang-sekurangnya satu
derivative dari suatu fungsi yang tidak diketahui. Pada persamaan diferensial
ada yang dinamakan orde dan derajat. Orde suatu persamaan diferensial
ditunjukkan oleh tingkat derivative yang tertinggi yang terdapat dalam
persamaan tersebut. Sedangkan derajat/pangkat dari suatu persamaan diferensial
ditentukan oleh pangkat derivative yang mempunyai tingkat tertinggi dalam
persamaan tersebut. Jadi, suatu persamaan dikatakan persamaan diferensial orde
satu jika persamaan tersebut mempunyai turunan yang tertinggi dalam persamaan
diferensial itu adalah turunan pertama
Untuk meramalkan jumlah
penduduk 5 tahun mendatang kita dapat memanfaatkan solusi persamaan diferensial
orde 1.
Bentuk umum PD Orde 1 yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
Solusi untuk bentuk di atas
adalah :
Karena dalam persamaan ini c
= Po, maka solusinya menjadi
2.3 Teori Kependudukan
Teori-kependudukan dikembangkan oleh dua
faktor yang sangat dominan, yakni meningkatnya pertumbuhan penduduk di
negara-negara berkembang sehingga menyebabkan para ahli dapat memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, serta adanya masalah universal yang menyebabkan
para ahli harus lebih mengembangkan teori-kependudukan yang ada.
Menurut Thomas Robert Maltus,
seorang pendeta Inggris yang hidup pada tahun 1766 hingga tahun 1834. Pada
permulaan tahun 1798 lewat karangannya yang berjudul: “Essai on Principle of
Populations as it Affect the Future Improvement of Societ,”, Malthus
menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampaui pertumbuhan
persediaan makanan ”penduduk cenderung tumbuh secara deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...) sedangkan persediaan makanan
cenderung tumbuh secara deret hitung (1,
2, 3, 4, 5, ...). Penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila
tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan
cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan
karena hubungan kelamin antar laki – laki dan perempuan tidak bisa dihentikan.
Disamping itu Malthus berpendapat bahwa untuk hidup manusia memerlukan bahan
makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat
dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan
pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami
kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan kemiskinan
manusia.
Untuk dapat keluar dari
permasalah kekurangan pangan tersebut, pertumbuhan penduduk harus dibatasi. Menurut
Malthus pembatasan tersebut dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu Preventive
Checks, dan Positive Checks. Preventive Checks adalah pengurangan
penduduk melalui kelahiran. Positive Checks adalah pengurangan penduduk
melalui proses kematian. Apabila di suatu wilayah jumlah penduduk melebihi
jumlah persediaan bahan pangan, maka tingkat kematian akan meningkat
mengakibatkan terjadinya kelaparan, wabah penyakit dan lain sebagainya. Proses
ini akan terus berlangsung sampai jumlah penduduk seimbang dengan persediaan
bahan pangan.
2.4 Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk
2.4.1
Fertilitas (kelahiran)
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil
reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata
lain, fertilisasi menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas
memiliki arti yang hampir sama dengan natalitas. Yang berbedaa hanya ruang
lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk.
Sedangkan natalitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan
reproduksi manusia.
2.4.2
Mortalitas (kematian)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen
demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Data kematian sangat
diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan.
2.4.3
Migrasi
Migrasi merupakan salah satu factor dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk
ditelaah khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk
yang tidak merata, adanya factor – factor pendorong dan penarik bagi
orang-orang untuk melakukan migrasi.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melalui batas politik/Negara ataupun batas administrasi/batas
bagian dari suatu Negara. Jadi,migrasi sering diartikan sebagai perpindahan
yang relative permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
BAB III
GAMBARAN KOTA GORONTALO
· Geografi
Secara geografis, Kota Gorontalo terletak antara 00° 28’ 17” – 00° 35’
56” LU dan 122° 59’ 44” – 123° 05’ 59” BT. Batas-batas wilayahnya adalah
sebagai berikut:
Kota ini
merupakan dataran rendah
dengan ketinggian 0–500 m di atas permukaan laut dengan curah hujan rata–rata
129 mm per bulan dan suhu rata-rata 26,5 °C. Kota Gorontalo menempati satu
lembang yang sangat luas yang membentang hingga di wilayah Kabupaten Bone
Bolango dan Kabupaten
Gorontalo. Wilayah pinggiran pantainya berupa perbukitan yang tersusun dari
batuan Karst termasuk yang
berbatasan dengan pantai yang berada di Teluk Tomini. Daerah ini
sangat rawan banjir, nyaris pintu air keluar adalah muara Sungai
Bone. Muara ini adalah pertemuan air dari sungai Bone dan sungai
Bolango sebelum menyatu dengan air laut. Di muara ini juga terdapat pulau
(delta) yang mulai membesar dan ditumbuhi aneka tanaman termasuk kelapa. Setiap
hari dari kedua sungai ini mengalir air bersih yang belum dimanfaatkan secara
optimal. Sebagian dataran dimanfaatkan untuk bertanam padi karena air mengalir
sepanjang tahun. Di beberapa daerah terdapat kantong-kantong air yang ditumbuhi
tanaman Tumbango.
· Kesehatan
Rumah Sakit yang besar di Kota Gorontalo adalah Rumah Sakit Aloei
Saboe yang hingga kini masih rumah sakit terbesar di kawasan Teluk Tomini.
Masalah kesehatan yang pernah muncul adalah Busung Lapar dan Kaki
Gajah. Khusus Kaki Gajah, daerah ini memang banyak terdapat tempat-tempat
yang berair seperti rawa-rawa sehingga nyamuk banyak bersarang di sini. Kasus
terakhir yang ditangani adalah penderita Kaki Gajah yang berada di kelurahan
Liluwo yang rumah penderitanya di depan rumah Medi
Botutihe, Walikota Gorontalo.
· Kecamatan
- Kecamatan Kota Selatan
- Kecamatan Kota Utara
- Kecamatan Kota Barat
- Kecamatan Kota Timur
- Kecamatan Kota Tengah
- Kecamatan Dungingi
· Kelurahan
Keenam kecamatan
tersebut memiliki 49 kelurahan, 459 RW dan 1.302 RT. Penduduk kota pada tahun
2006 sebanyak 147.296 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk efektif 1,864 jiwa/km²
dan laju pertumbuhan 6,58% dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Adapun 49
kelurahan tersebut adalah sebagai berikut:
- Kecamatan Kota Barat terdiri atas 7 kelurahan, yaitu:
- Dembe I
- Buladu
- Buliide
- Lekobalo
- Molosipat W
- Pilolodaa
- Tenilo
- Kecamatan Dungingi terdiri atas 5 kelurahan, yaitu:
- Huangobotu
- Libuo
- Tomulabutao
- Tomulabutao Selatan
- Tuladenggi
- Kecamatan Kota Selatan terdiri atas 10 kelurahan, yaitu:
- Biawao
- Biawu
- Donggala
- Limba B
- Limba U Dua
- Limba U Satu
- Pohe
- Siendeng
- Tanjungkramat
- Tenda
- Kecamatan Kota Timur terdiri atas 11 kelurahan, yaitu:
- Botu
- Bugis
- Heledulaa
- Heledulaa Selatan
- Ipilo
- Leato Selatan
- Leato Utara
- Moodu
- Padebuolo
- Talumolo
- Tamalate
- Kecamatan Kota Utara terdiri atas 10 kelurahan, yaitu:
- Bulotada Timur
- Bulotadaa
- Dembe II
- Dembejaya
- Dulomo
- Dulomo Selatan
- Molosipat U
- Wongkaditi
- Wongkaditi Barat
- Kecamatan Kota Tengah terdiri atas 6 kelurahan, yaitu:
- Dulalowo
- Dulalowo Timur
- Liluwo
- Paguyaman
- Pulubala
- Wumialo
· Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi tahun 2002 mencapai 6,59%, sementara PDRB
harga konstan tahun 2002 sebesar 246.604,30 juta rupiah dan pendapatan per
kapita sebesar Rp. 3.795.931,44,- Aktivitas perekonomian penduduk lebih banyak
bergerak di bidang jasa sehingga sektor ini menyumbangkan kontribusi terbesar
untuk pembentukan PDRB yang disusul sektor-sektor lainnya.
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1
Model Peramalan
Pertumbuhan jumlah penduduk pada
dasarnya dapat mempengaruhi kesejahteraan kota Gorontalo. Oleh karena itu, kita
perlu memprediksikan jumlah penduduk untuk masa mendatang. Untuk memprediksikan
jumlah penduduk 5 tahun mendatang, kita menggunakan model peramalan yang
berbentuk model eksponensial yang merupakan solusi umum dari PD orde satu.
Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Pt = Po
. ert
atau
Keterangan :
Pt
= jumlah penduduk pada tahun t
Po
= jumlah penduduk pada tahun dasar
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu antara Pt dengan Po
e = bilangan pokok dalam sistem logaritma (e=
2,718282)
4.2 Keadaan Penduduk Kota Gorontalo Tahun 2003 – 2010
Tabel jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dari tahun 2003 – 2010
Tahun
|
Kecamatan
|
Jumlah
|
|||||
Kota Barat
|
Dungingi
|
Kota Selatan
|
Kota Timur
|
Kota Utara
|
Kota Tengah
|
||
2003
|
17.172
|
15.424
|
32.911
|
36.632
|
42.215
|
-
|
147.354
|
2004
|
17.257
|
15.500
|
33.073
|
36.812
|
45.438
|
-
|
148.080
|
2005
|
18.419
|
16.529
|
34.535
|
39.191
|
27.748
|
19.968
|
156.390
|
2006
|
18.651
|
16.737
|
34.970
|
39.685
|
28.098
|
20.220
|
158.360
|
2007
|
17.364
|
18.776
|
34.277
|
39.838
|
29.195
|
22.988
|
162.438
|
2008
|
19.767
|
20.840
|
36.084
|
41.849
|
30.789
|
24.538
|
173.867
|
2009
|
20.844
|
21.952
|
38.277
|
43.449
|
32.415
|
25.924
|
182.861
|
2010*
|
20.201
|
21.534
|
35.934
|
42.086
|
33.117
|
27.121
|
179.991
|
Sumber : BPS Kota Gorontalo
: 2010* (angka sementara hasil sensus
penduduk tahun 2010)
kok g da persamaannya??????
BalasHapusiya kok gak ada persamaannya
BalasHapusiya kok gak ada persamaannya
BalasHapus